Tue, Feb 25, 2014 at 7:05 AM
selamat pagi pak Surianto rustan,pak, kalau ingin menggambar logo Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) apakah kita harus memasukkan logo Universitasnya apa tidak ? dan apakah untuk membuat logo nya, apakah harus dilihat juga dari Visi misi Organisasinya ?
Terima kasih 😊
Tue, Feb 25, 2014 at 7:38 AM
Halo Mas,
Tergantung aturan dari Univnya.
Tp kl ga ada aturannya, silahkan bebas saja tanpa mencantumkan logo Univnya. (Soalnya biasanya logo Univ jadul2 hehe).
Dalam logo ya visi misinya tentu harus tercerminkan, tdk usah gamblang, minimal menggambarkan sifatnya secara simbolis, lewat garis / bentuk / warnanya. Misal: “sifat kokoh”, maka garisnya tegas & agak tebal, atau tulisan tegak yg bold.
Demikian Mas,
Salam suxes!
Fri, Mar 7, 2014 at 8:20 PM
Selamat malam Pak rustan
saya boleh nanya lagi ga nih
terkadang saya bingung pak, saya anak IT, tapi saya tertarik dengan DKV, apakah untuk belajar DKV itu saya bisa belajar sendiri atau apakah saya harus dibimbing. ? dan impian saya juga ingin menjadi seorang desainer professional, apakah menurut bapak saya yang dari Jurusan IT ini bisa menjadi seorang desainer Professional ?
Maaf ya pak banyak nanya kayak dora hehe 😃 peace
Sun, Mar 9, 2014 at 11:57 PM
Halo Mas,
memang membingungkan kalau seseorang multi-talented. tapi daripada bingungnya, sebaiknya dibanyakin rasa syukurnya 🙂 tidak banyak orang yang seperti Anda, dimana otak kiri (rasional > IT), dan kanan (estetis > desain) kedua2nya aktif.
nah, pertanyaannya apakah belajar DKV itu bisa dipelajari sendiri atau harus dibimbing?
dulu saya sebaliknya, basic saya desain, menyenangi segala bentuk seni, lalu ketika internet mulai marak sekitar tahun 1995-an saya belajar web, HTML, Java script, CSS, flash, dll. tidak ada yg membimbing, tidak punya buku tentang webdesign satupun, semua dipelajari di web, buka web orang, lihat html & CSS-nya, donlot java, donlot flash, kulik cara coding-nya, dll.
perpaduan pengetahuan & sense tentang desain + kemampuan coding tentunya jadi aset yg sgt berharga sekali. terlebih di jaman sekarang, di mana akses serba mudah, cepat & terjangkau. smartphone & gadget lainnya, apps, augmented technology, dll. yang kesemuanya bersama2 membuka kesempatan yg sgt luas utk dieksplorasi oleh org2 kreatif & multi-talented seperti Anda Mas Zaki.
kita tau bahwa DKV itu ga cuma urusan cetak-mencetak di atas kertas. relasi DKV dengan teknologi di jaman sekarang ini sudah sulit dipisahkan. user interface di gadget, website, games & apps, dll, semua perlu didesain, supaya mudah & menarik utk digunakan. Apalagi ditambah dengan latar belakang IT, tentulah Anda sudah sangat familiar dengan pola pikir & bahasa mesin 🙂 ini menjadi aset yg sangat istimewa.
Namun bila yang Anda sasar adalah area dlm DKV yang cukup jauh, misalnya periklanan, ataupun packaging, maka kelihatannya sekolah / kursus menjadi penting, minimal perlu pendidikan dasar untuk memahami konsep2nya.
Berikut ini Anda bisa baca2 beberapa artikel tanya jawab saya di blog:
http://www.suriantorustan.com/category/klinikonsultasi terutama yang berkaitan dengan yang ditanyakan:
Menjadi desainer grafis harus kuliah dulu? Riset, analisa, strategi, tidak dimiliki orang awam?
http://www.suriantorustan.com/penghargaan-thd-desain-yg-rendah-lulusan-sma-apa-bs-krj-di-studio-desain-apa-yg-hrs-disiapkan-bila-mau-membuat-srudio-desain-grafis/
Saya kira sekian dulu Mas Zaki, mudah2an bermanfaat 🙂