Hardy Nurvianto
Wed, Dec 11, 2013 at 2:07 AM
langsung aja ya pak ke pertanyaannya.
1. Apakah desain wayfinding harus sesuai dengan citra perusahaan atau citra bangunan tersebut (landmark)?
2. Bagaimana desain wayfinding yang baik?
3. Kenapa gaya desain wayfinding di Indonesia cenderung bergaya barat? Apakah daya tarik style barat lebih unggul dibandingkan style Indonesia?
segitu dulu pak 😀
ditunggu jawabannya, terimakasih 🙂
Surianto Rustan
Wed, Dec 11, 2013 at 9:04 AM
1. ya, supaya kepribadian si entitas (bangunan / perusahaannya) tetap tersampaikan di pelbagai media termasuk signage, dll.
selain itu apabila sistem desainnya semua terintegrasi (satu nuansa), maka dapat membuat efek: unity dan profesional.
2. untuk menjawab pertanyaan ini sangat panjang sekali 🙂 ada baiknya Anda mencari ebook berikut ini:
the wayfinding handbook – david gibson
dan pelajari web ini:
http://www.segd.org/home/index.html di web tsb
bisa di donlot file pdf yang sangat berguna utk medapat pengertian wayfinding itu apa.
3. bukan hanya wayfinding yang gaya barat, tapi hampir seluruh desain kita juga bergaya barat. ini juga tidak bisa disalahkan, ada bbrp faktor penyebab:
– ilmunya dari sana (studi desain yg diadopsi di Indonesia itu berasal dari Bauhaus – Jerman)
– media TV, iklan, dll di mana2 mendidik kita tentang estetika barat, termasuk desain.
– pertanyaannya saya balik: apakah ada style Indonesia? yang ada ialah style suku2 tertentu, karena indonesia adalah super heterogen.
hingga kini tidak seorangpun baik itu desainer, filsuf, dll yang bilang ada ‘gaya Indonesia’.
suku tertentu pun style-nya harus ditilik lagi, apakah asli daerah tersebut? bukan pengaruh Arab? Persia? Cina? Portugis? Secara Indonesia sejak jaman dulu merupakan daerah perdagangan shg terdapat banyak percampuran budaya.
demikian sejauh pengetahuan saya yg terbatas,
salam suxes!
Hardy Nurvianto
Wed, Dec 11, 2013 at 1:05 PM
Misalnya wayfinding di stasiun Jakarta Kota memiliki style minimalis, tetapi gaya bangunan stasiun tersebut adalah art deco, apakah wayfinding tersebut kurang cocok?
Surianto Rustan
Wed, Dec 11, 2013 at 1:37 PM
wah kalau penjelasannya verbal sangat sulit untuk menggambarkan seperti apa.
istilah minimalis. istilah ini sudah sangat umum digunakan orang, hingga menjadi jargon yg bisa menggambarkan apapun, tidak unik.
minimalis yang seperti apa? visualisasinya bagaimana? setelah melihat visualnya, mungkin baru kita dapat memberi komentar atas apa yg dimaksud.
kalau gaya bangunan stasiun beos (jakarta kota) yang art deco, kita bisa mengerti, karena desainnya yang unik.
nah, untuk menilai kecocokan antara gaya minimalis yg Anda maksud dengan artdeco stasiun beos, perlu ada visualisasi keduanya yang didampingkan. minimal ada sample visualisasi ‘minimalis’ yg Anda maksudkan.